Perginya Seorang Legenda

“Terima kasih, terima kasih, terima kasih sekali. Saya tidak akan melupakan kalian semua, dan kalian semua boleh yakin bahwa ke mana pun saya pergi, saya akan selalu meneriakkan: Hala Madrid!!! Go Madrid!!!”

Sepotong terakhir penggalan surat dari Iker Casillas Fernandez, 34 tahun. Kiper yang membela Real Madrid sejak usia 9 tahun, artinya 25 tahun sudah ia mengabdi, memuja tim yang dibelanya, dalam titik tertinggi maupun dalam titik terendah keterpurukannya. Tragis. Mungkin kata yang paling tepat digunakan untuk menggambarkan kondisi dari seorang Saint Iker. Terlepas dari kenyataan beberapa tahun terakhir performanya dinilai menurun, Casillas adalah Legenda, Kiper Terbesar Real Madrid dan Spanyol.

Embedded image permalink

Tidak ada piala yang belum diraihnya bersama Real Madrid dan Spanyol dikutip dari detikcom berikut sekilas perjalanan Iker Casillas Fernandez :

REAL MADRID

– Di antar ayahnya, Casillas datang ke akademi Real Madrid untuk mengikuti trial saat berusia 9 tahun. Dia akhirnya bergabung dengan akademi klub tersebut di musim 1990-91 dalam usia 10 tahun

– Casillas masih berusia 19 tahun saat dia dipanggil oleh kepala sekolah akademi. Casillas dapat kabar luar biasa menggembirakan ketika itu: pelatih Jupp Heynckes memasukkannya dalam skuat Liga Champions untuk laga dengan Rosenborg. Itu adalah kali pertama dia masuk dalam skuat tim utama Madrid, meski tak sampai dimainkan.

– Trofi pertama yang diraih Casillas di tim utama Madrid adalah Piala Interkontinental pada 1 Desember 1998. Casillas menjadi bagian dari skuat Madrid yang terbang ke Tokyo ketika itu, meski dia sama sekali tidak dapat kesempatan main dan bahkan tidak ada di bangku cadangan.

– Debut Casillas bersama Madrid adalah pada 12 September 1999 dalam laga dengan Athletico Bilbao di San Mames. Madrid bermain imbang 2-2 dalam laga itu, dan Casillas dapat banyak pujian atas beberapa penyelamatan yang dia lakukan.

– Casillas menjadi kiper termuda yang bermain di final Liga Champions di tahun 2000, ketika itu dia baru berusia 19 tahun. Madrid jadi juara setelah mengalahkan Valencia.

– Gelar La Liga Primera pertama yang dimenangi Madrid datang di tahun 2000/2001. El Real ketika itu dapat julukan Los Galacticos karena banyaknya pemain bintang yang mereka punya.

– Casillas kehilangan posisinya sebagai kiper utama di musim 2001/2002 oleh Cesar Sanchez. Tapi cedera yang dialami Sanchez di final Liga Champions membuat Casillas kembali punya kesempatan menunjukkan kemampuannya dan mengantar Madrid jadi juara.

– Di tahun 2008 Casillas meraih Trofi Zamora (kiper terbaik La Liga) pertamanya saat mengantar Madrid menjuarai La Liga untuk kali kedua secara beruntun.

– Casillas mengukir sejarah sebagai kiper dengan jumlah penampilan terbanyak setelah melakoni 454 pertandingan di 2009. Rekor yang dipatahkan Casillas adalah milik Paco Buyo.

– Kapten Casillas. Di musim 2010-11, sepeninggal Raul Gonzalez, Casillas ditunjuk sebagai kapten Real Madrid.

– Casillas kembali kehilangan posisinya sebagai kiper utama di musim 2012/2013 setelah punya relasi yang buruk dengan Jose Mourinho.

– D musim 2013-14 Casillas cuma menjadi kiper utama Madrid di Copa del Rey dan Liga Champions, di mana kedua turnamen itu berhasil dimenangi Madrid. Di musim itu Casillas juga mencatatkan rekor clean sheet terlama di Spanyol setelah tidak kebobolan selama 952 menit.

– Kembali jadi kiper utama di La Liga pada musim 2014-15. Namun ia mulai sering dapat sorakan dan siulan dari suporter Madrid.

– Rumor kedatangan David De Gea diyakini menjadi alasan Casillas untuk meninggalkan Madrid dan menuju FC Porto.

SPANYOL

– Casillas mengantar Spanyol menjuarai Piala Dunia U-20 di Nigeria pada tahun 1999.

– Casillas menjadi kapten saat Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008. Itu merupakan trofi mayor pertama La Furia Roja sejak 1964.

– Mengantar Spanyol menjuarai Piala Dunia untuk kali pertama di 2010. Casillas membuat penyelamatan penting saat menghalau tendangan Arjen Robben di final. Total cuma dua gol masuk ke gawang Casillas di turnamen itu.

– Di November 2011 Casillas menjadi pemain dengan jumlah caps paling banyak di tim nasional Spanyol. Jumlah capsnya ketika itu adalah 126 pertandingan, mematahkan rekor sebelumnya yang dipunya Andoni Zubizarreta.

– Pada 2012 Casillas kembali mengantar Spanyol menjuarai PIala Eropa. Di sepanjang turnamen Casillas menorehkan rekor setelah tidak kebobolan selama 509 menit.

– Menjalani Piala Dunia yang buruk di Brasil 2014. Spanyol tersingkir di fase grup.

 

Casillas Ucapkan Selamat Tinggal Usai 25 Tahun Bela Madrid

 

Turn Down nya karir Casillas berawal saat era Jose Mourinho, dimana saat 2011 dia menjadi penengah diantara panasnya El-Classico. Sebagai kapten timnas, Casillas merasa perlu untuk menjaga keutuhan tim menjelang berlangsungnya Euro 2012. Ia merangkul punggawa Barcelona yaitu Xavi dan Carles Puyol, agar situasi tidak semakin memanas. Mou seolah tak mau tahu bahwa kipernya merupakan kapten timnas juga, sehingga Mou menganggap Casillas adalah pengkhianat, musuh dalam selimut. Seperti dikutip di artikel “Iker Casillas yang Terbuang”. Namun yang tahu cerita detailnya secara mendalam adalah Casillas sendiri, dilihat dari pribadinya yang pendiam, nampaknya semua pahit itu ia rasakan dan simpan dalam-dalam. Semenjak saat itu Casillas tidak lagi menjadi kiper utama Real Madrid, ia harus berbagi mistar dengan Diego Lopez, Keylor Navaz.

 

Embedded image permalink

 

Sebagai seorang Madridistas, jujur, saya kecewa dengan keputusan klub, lebih tepatnya kecewa dengan Florentino Perez. Terutama untuk hal Casillas dan Raul. Padahal 2 kapten Madrid terakhir tersebut meniti karir sejak dini di Real Madrid, mempersembahkan banyak Trophy di ruang pajang Santiago Bernabeu, tapi mengapa balasan dari klub begitu memprihatinkan (kalau tidak bisa dibilang kejam).

Untuk Casillas, dikabarkan bahwa Perez telah mempropaganda sejak 2010 agar Casillas angkat kaki dari klub Ibukota tersebut, hal ini dikarenakan Perez kurang menyukai kekurangan pada Casillas, yakni masalah tinggi tubuhnya yang dianggap kurang ideal untuk seorang kiper, selain itu Perez juga bermimpi untuk mendatangkan Gianluigi Buffon sebagai pelengkap Galactico nya menggantikan Casillas tentunya. Ayah dan Ibu Casillas menganggap putranya kurang dihargai oleh Perez dibandingkan dengan dua Presiden Madrid sebelumnya, Lorenzo Sanz dan Ramon Calderon. Bahkan, menurut mereka Casillas cenderung mendapat perlakuan yang berbeda (tidak adil) dari pemain-pemain lainnya.

Kini saga itu telah berakhir, Casillas telah menerima pinangan FC Porto yang dikatakannya sebagai masa depan yang bahagia, ia mengemasi semua kenangan yang telah bersamanya selama 25 tahun terakhir, tidak mudah memang. Tapi kami melepasmu dengan ikhlas capitan, agar engkau lebih bahagia dalam hidupmu, tetaplah ingat kami tidak akan pernah melupakanmu.. See you when we see you again Cap! #GraciasIker #GraciasCapi #HalaMadrid

Selamat Tinggal Casillas, Gracias!

 


2 thoughts on “Perginya Seorang Legenda

Leave a comment